Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan negaranya perlu memberikan “hantaman serius” kepada negara yang menjatuhkan sanksi, caranya adalah dengan memastikan ekonominya lebih mandiri.
“Kita harus memberikan hantaman serius kepada pasukan musuh yang secara keliru bertekad menjatuhkan kita dengan sanksi, (caranya adalah) dengan memajukan konstruksi sosialis ke tingkat kemandirian yang tinggi yang sesuai dengan keadaan dan negara kita, berdasarkan kekuatan, teknologi, dan sumber daya kami sendiri,” kata Kim.
Ini adalah kali pertama Kim menyatakan posisi Korea Utara terkait pertemuan kedua antara Korea Utara-Amerika Serikat (AS) di Hanoi.
Pernyataan Kim itu juga menandakan ada fokus berkelanjutan pada pembangunan ekonomi Korut, sebagaimana dinyatakan pada April lalu, di mana Korut bermaksud menjadikan pembangunan ekonomi sebagai fokusnya.
Hubungan antara AS-Korea Utara tampaknya kembali memburuk setelah pertemuan yang diadakan antara dua kekuatan nuklir pada Februari lalu itu tidak membuahkan hasil apapun.
Kedua negara masih belum sepakat karena ada perbedaan tentang seberapa jauh Korea Utara bersedia membatasi program nuklirnya dan seberapa besar tingkat kesediaan AS untuk meringankan sanksi ekonominya.
 Caelus Energy South Bengara II Pte Ltd telah bersiap melakukan pengeboran di sumur eksplorasi 
Tahun 2018 menjadi tantangan yang berat bagi industri penerbangan tanah air. Melemahnya nilai tukar rupiah dan harga avtur yang merangkak membuat kinerja maskapai cukup berdarah-darah.
– 
Kontribusi ekonomi DKI Jakarta pada 
 Perlu menempuh perjalanan darat selama 8 jam dari Bandara Kualanamu-Medan untuk sampai ke Takengon-Biruen. Daerah di Aceh yang selama ini terisolasi dari sistem kelistrikan.

