Bersiap Siaga, Serangan militer Israel ke Iran bukan cuma bikin geger Timur Tengah, tapi juga mulai bikin panas dunia usaha di Indonesia. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta Diana Dewi memperingatkan efek domino dari konflik ini bisa berdampak serius ke sektor ekonomi nasional, terutama jika tak diantisipasi sejak awal.
Ketegangan geopolitik yang dipicu oleh serangan Israel ke Iran pada Juni 2025 telah mengguncang perekonomian global, termasuk Indonesia. Para pengusaha di Jakarta, khususnya kalangan konglomerat dan pelaku industri strategis, kini diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi dampak lanjutan dari eskalasi konflik tersebut.
Latar Belakang: Ketegangan yang Memanas
Pada Juni 2025, Israel melakukan serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran sebagai respons terhadap serangan balasan Iran yang menargetkan Israel. Langkah ini memicu lonjakan harga minyak dunia hingga 11%, memperburuk ketidakpastian pasar, dan mempengaruhi stabilitas ekonomi global .
Dampak Langsung terhadap Ekonomi Indonesia
Fluktuasi Harga Minyak dan Energi
Indonesia sebagai negara pengimpor minyak mentah merasakan dampak langsung dari lonjakan harga minyak dunia. Harga minyak acuan Brent melonjak signifikan, mempengaruhi biaya energi domestik dan memperburuk defisit neraca perdagangan.
Depresiasi Nilai Tukar Rupiah
Ketidakpastian global dan meningkatnya permintaan terhadap dolar AS menyebabkan depresiasi nilai tukar rupiah. Hal ini meningkatkan biaya impor dan menekan daya beli masyarakat
Gangguan Rantai Pasokan Global
Penutupan sejumlah jalur penerbangan dan pelabuhan akibat konflik memperlambat distribusi barang, khususnya komoditas pangan dan bahan baku industri. Indonesia sebagai negara dengan ketergantungan impor tinggi menghadapi tantangan dalam menjaga kestabilan pasokan dan harga barang.
Respons Pemerintah dan Dunia Usaha
Langkah Pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, telah mengadakan rapat internal untuk menyusun strategi menghadapi dampak konflik. Langkah-langkah yang diambil antara lain memantau perkembangan pasar, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, dan memastikan pasokan energi nasional tetap terjaga .
Antisipasi dari Dunia Usaha
Para pengusaha di Jakarta, termasuk CEO BUMN seperti Erick Thohir, mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi dampak ekonomi dari konflik ini. Mereka menekankan perlunya diversifikasi sumber energi, pengelolaan risiko valuta asing, dan penguatan rantai pasokan domestik untuk mengurangi ketergantungan pada impor .
Saran Strategis untuk Pengusaha
Diversifikasi Sumber Energi
Mengingat ketergantungan pada impor energi, pengusaha disarankan untuk mengeksplorasi sumber energi alternatif dan memperkuat infrastruktur energi domestik.
Manajemen Risiko Valuta Asing
Fluktuasi nilai tukar dapat mempengaruhi biaya operasional. Penggunaan instrumen lindung nilai dan perencanaan keuangan yang matang dapat membantu mengurangi dampak negatif.
Penguatan Rantai Pasokan Domestik
Mengurangi ketergantungan pada impor dengan memperkuat produksi dalam negeri dapat meningkatkan ketahanan ekonomi dan mengurangi dampak dari gangguan global.
Pemantauan dan Respons Cepat
Membangun sistem pemantauan situasi geopolitik dan ekonomi secara real-time memungkinkan pengusaha untuk merespons perubahan dengan cepat dan tepat.
Kesimpulan
Konflik Israel-Iran telah menyoroti pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi dinamika geopolitik yang dapat mempengaruhi perekonomian global dan domestik. Para pengusaha di Jakarta diharapkan untuk tidak hanya fokus pada peluang bisnis, tetapi juga memperhatikan aspek ketahanan ekonomi dalam menghadapi situasi yang tidak pasti. Dengan langkah-langkah strategis yang tepat, Indonesia dapat mempertahankan stabilitas ekonomi dan memastikan keberlanjutan pembangunan nasional.
https://globaldefenceforum.com/